Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meragukan kelanjutan realisasi Koalisi Besar dengan adanya beberapa figur yang telah dideklarasikan untuk diusung sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Sebagai informasi, Koalisi besar merupakan gabungan antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Anggota KKIR Partai Gerindra telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres. Sementara Partai Golkar dari KIB masih kukuh mencapreskan sang ketum Airlangga Hartarto.
Sedangkan PPP sendiri sebagai anggota KIB juga telah berkomitmen mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres bersama PDI Perjuangan.
Selain PPP dan Golkar, PAN sebagai anggota KIB juga telah mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan cawapres Ganjar.
Meski begitu, Jurubicara PPP Achmad Baidowi mengatakan bahwa koalisi besar saat ini belum resmi bubar.
Ketua DPP PPP yang karib disapa Awiek ini menjelaskan bahwa kelanjutan koalisi besar masih dimungkinkan jika memiliki capres usungan yang sama.
"Jika figur capresnya nanti Ganjar Pranowo, maka KIB akan bersama PDI-P. Namun jika tidak ada kesepakatan figur capres, maka KIB tidak melanjutkan. Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud,"jelas Awiek dikutip dari laman Kompas.com, Sabtu (27/5).
Sebelumnya, Kepala Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid menjelaskan kesepakatan antara KKIR dan KIB dalam koalisi besar.
“Presiden (berasal dari usungan) KKIR dan wapres dari KIB,” ujar Nusron pada Rabu (24/5) lalu dan menambahkan bahwa akan ada partai lain yang akan turut bergabung dengan koalisi besar dalam waktu dekat.