Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai perlu mengembalikan kepercayaan pemilih yang sempat mendukungnya di Pilpres 2019 jika ingin memenangkan Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie melihat peta dinamika politik yang sedang berlangsung menjelang Pemilu Serentak 2024.
"Prabowo perlu mencari narasi politik yang tepat untuk memenangkan kembali pemilih yang dulu mendukungnya," kata Jerry dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/5).
Menurut Jerry, sosok pasangan yang cocok dan dapat mendongkrak kembali pemilih lama Prabowo adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Harapan saya Gerindra dan Golkar menyatu dan memasangkan Prabowo-Airlangga sebagai capres dan cawapres," ungkapnya.
Dalam penuturannya, Jerry menjelaskan bahwa sosok pemimpin populis tidak lagi menarik di mata masyarakat Indonesia.
"Saat ini, menjadi pemimpin populis tidak lagi efektif dan sulit untuk memenangkan pemilihan hanya dengan citra dan branding yang baik. Politikus bisa kehilangan popularitas mereka dengan mudah," ucapnya.
"Akan menarik perpaduan keduanya, ibarat bapak dan anak yang saling mengisi," demikian Jerry menambahkan.
Sebagai informasi, elektabilitas Prabowo dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) periode akhir April hingga pekan pertama Mei kemarin menunjukkan posisi Prabowo yang stagnan di bawah perolehan elektabilitas Ganjar Pranowo dan di atas Anies Baswedan.
Ganjar mendapat dukungan terbanyak dengan perolehan 39,2 persen, disusul Prabowo 32,1 persen, dan Anies 19,7 persen.