Peta politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dipastikan semakin sulit terbaca jika Sandiaga Uno benar-benar berpindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengatakan hal demikian usai adanya pernyataan politisi Partai Gerindra, Kamrussamad, yang mengatakan Sandiaga sudah positif akan berpindah ke PPP.
“Ini membuat peta politik Pilpres 2024 semakin sulit ditebak, karena terlalu banyak nama yang diusung dalam pilpres,” ujar Jerry dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/4).
Jerry menjelaskan bahwa masing-masing partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki kader potensial masing-masing yang akan diusung dalam ajang kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Sebagai informasi, KIB beranggotakan Partai Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Saya yakin partai seperti Golkar keras mempertahankan Airlangga sebagai capres. Begitu juga PAN, ngotot dengan calonnya,” tutur Jerry mencontohkan.
Dalam penuturannya, doktor ilmu komunikasi politik America Global University ini mengatakan bahwa kehadiran Sandiaga Uno ke dalam struktural PPP akan menambah daftar persaingan sosok yang akan diusung KIB nantinya.
Jerry meyakini bahwa posisi PPP akan kembali menguat seperti Pemilu tahun 2001 jika Sandiaga Uno diusung sebagai kontestan Pilpres 2024 mendatang.
“PPP punya kepercayaan diri, karena (dahulu Ketua Umum) Hamzah Haz dari PPP, waktu itu pernah menjadi wapres Megawati Soekarnoputri. Ini sebuah keuntungan juga,” demikian Jerry menambahkan.