Jimmy Charles Kawegian diminta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD Hanura DKI Jakarta.
Permintaan tersebut kompak disampaikan oleh Dewan Pimpinan Cabang dan Pengurus Anak Cabang se-Jakarta demi kelangsungan partai ke depan.
“Kami DPC dan PAC se-Jakarta Utara sepakat dan solid meminta Jimmy mundur dari Ketua DPD Hanura DKI Jakarta atau DPP mencopot Jimmy,” kata Sekretaris DPC Jakarta Utara, Sukma Jaya dikutip dari Kantor Berita RMOLJakarta pada Rabu (5/4).
Sukma mengatakan, DPC dan PAC se-Jakarta sepakat dengan hasil putusan forum penyelamat Partai Hanura untuk melengserkan Jimmy dari kursi Ketua DPD Hanura DKI.
Dalam penuturannya, pencopotan Jimmy dari jabatannya menjadi jalan terbaik bagi masa depan Partai Hanura.
"Tidak ada opsi lain, agar Hanura di Jakarta bisa fokus mempersiapkan Pemilu Serentak 2024, khususnya Pemilihan Legislatif (Pileg)," tegas Sukma.
Sekretaris DPC Partai Hanura Jakarta Pusat, Hasbi mengatakan pihaknya sudah melayangkan permintaan kepada pihak DPP Hanura untuk turun tangan.
“Kami meminta DPP segera mencopot Jimmy, karena banyak kasus pribadinya yang bisa menenggelamkan Partai Hanura DKI pada Pileg 2024,” terang Hasbi.
Selain itu, Wakil Ketua DPC Partai Hanura Jakarta Timur, Yoyon, bahkan menilai Jimmy tidak memiliki visi membesarkan Hanura di ibukota.
“Kami ingin Hanura kembali ada wakilnya di DPRD DKI, seperti 2014-2019 ada 10 anggota DPRD DKI dari Hanura,” pungkas Yoyon.
Sebelumnya, Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Muhamad Guntur membeberkan kinerja Jimmy selama ini yang dinilai membuat kemunduran kepada partai.
Terlebih dengan adanya masalah pribadi yang membelit Jimmy di Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur, posisi Jimmy dinilai dapat memperburuk citra partai.