Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi perbincangan ramai publik karena dianggap sebagai penyebab batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pasalnya, Ganjar dan Gubernur Bali, serta beberapa pihak lain menolak dengan tegas kehadiran timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang sebelumnya direncanakan digelar di Bali pada Mei 2023 mendatang.
Banyak pengamat melihat kondisi ini akan berdampak buruk pada elektabilitas Ganjar untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
Namun, Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago justru menilai sebaliknya.
"Enggak akan berdampak secara signifikan, justru sebaliknya makin menguatkan elektabilitas Ganjar," kata Pangi seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (3/4).
Dalam penuturannya, Pangi mengatakan bahwa komponen dalam elektabilitas seorang tokoh tidak sederhana dan tidak dapat dinilai dari sentimen publik sesaat.
Pengamatan Pangi ini dicontohkan pada elektabilitas Presiden Joko Widodo yang tetap stabil meski diterpa isu kenaikan harga barang dan kebutuhan barang pokok.
"Masih bagus tuh elektabilitas Jokowi dan level approval ratingnya, apalagi hanya bola,” sambungnya.
Pangi menilai bahwa Ganjar kini memiliki kekuatan baru bernama ideologi selain dikenal populis dan pandai mengelola media sosial.
“Jadi sekarang Ganjar tidak hanya punya modal racikan elektoral, tapi juga punya ideologi yang kuat," ujar Pangi sebagaimana Ganjar berani menolak kedatangan timnas Israel yang dianggap sebagai penyebab kegagalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.