Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu nama yang ramai diperbincangkan publik setelah batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Diketahui, akun media sosial Ganjar menjadi sasaran kekesalan warga net setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah salah satu perhelatan global pertandingan sepak bola tersebut.
Pasalnya, Ganjar dianggap publik sebagai penyebab keputusan FIFA atas Indonesia setelah Pemerintah Jawa Tengah dan Bali menolak tegas keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang direncanakan dihelat di Indonesia.
Menanggapi kekesalan warga net terhadap dirinya, Ganjar mengunggah sebuah video tentang pelaku Bom Bali I yang bertobat dengan sebuah keterangan tertulis.
"Selalu saya ingatkan dan tegaskan bahwa perjuangan melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah komitmen yang tak pernah putus. Perjuangan ini kita laksanakan dengan cara dan strategi yang bervariasi. Bisa pendidikan, seminar, diplomasi atau bahkan cara lain yang mungkin tidak populer di mata masyarakat," tulis Ganjar seperti dikutip dari laman tempo.co pada Jumat dini hari (31/3).
Menyikapi soal pembullyan warga net yang ia terima di akun sosial medianya, Ganjar menyebutkan bahwa hal semacam itu adalah wajar usai pengambilan kebijakan.
"Dicaci dan dibully (dirundung) adalah risiko yang kadang harus kita ambil dari pilihan itu. Karena memang apa yang kita lakukan tidak selalu bisa memuaskan semua orang," tulis Ganjar.
"Yang pasti tujuan kita satu, menjaga kedamaian dan persatuan di Republik yang kita cintai ini," pungkasnya.
Sebagai informasi, pembatalan Indonesia oleh FIFA tidak menyebutkan penolakan kedatangan timnas Israel. Melainkan mengungkit kejadian berdarah Kanjuruhan pada Oktober 2022 lalu.