Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meluncurkan program baru bernama Jarimu Awasi Pemilu sebagai tindakan preventif antisipasi sengketa.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan bahwa peluncuran program tersebut sudah berjalan selama dua pekan.
“(Program) Jarimu Awasi Pemilu diluncurkan Bawaslu pada 7 Februari 2023. Sejak diluncurkan hingga kini, jumlah anggota Jarimu Awasi Pemilu sudah mencapai 57.500 orang,” ujar Lolly dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/2).
Lolly menjelaskan bahwa tujuan peluncuran program tersebut sebagai media untuk melakukan pertukaran informasi, penguatan literasi digital, merespons cepat berbagai bentuk disinformasi, cek fakta, serta layanan aduan konten.
Dalam penjelasannya, Lolly mengatakan bahwa Jawa Timur memiliki anggota terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia yang mengakses program ini.
“Dalam ranah pertukaran informasi pengawasan pemilu, sudah ada sebanyak 3.800 percakapan forum,” sambung Lolly.
Lolly mengimbau masyarakat untuk dapat menjadi anggota dari program Jarimu Awasi Pemilu dalam rangka turut aktif mengawal Pemilu 2024.
“Jarimu Awasi Pemilu juga dilengkapi dengan kolom aduan. Jika ada yang menemukan konten negatif atau disinformasi, pengguna Jarimu Awasi Pemilu bisa menyampaikan aduan,” urainya.
Untuk dapat menjadi anggota, masyarakat dapat mengunjungi link https://jarimuawasipemilu.bawaslu.go.id/ untuk melakukan pendaftaran secara online.
“Bawaslu nanti akan langsung menganalisis serta meneruskan kepada pihak-pihak yang mempunyai wewenang. Di Jarimu Awasi Pemilu juga ada menu Cek Fakta. Publik bisa melakukan cek fakta atas informasi yang beredar,” pungkas Lolly.