Partai Buruh mengatakan pihaknya akan segera mengumumkan siapa calon presiden (capres) dan Calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung dalam kontestasi Pemilu 2024.
Hal tersebut diumumkan Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Ciputra, Jakarta Barat, Ahad, 15 Januari 2023.
"Khusus capres-cawapres kami akan putuskan pada 17 Januari (2023) karena ini kan ada seram-seram dikit, ngeri-ngeri sedap," ujar Iqbal dalam agenda yang dihadiri oleh para pengurus dari seluruh daerah seperti dikutip dari tempo.co, Senin (16/1) dini hari.
Iqbal mengatakan bahwa sosok capres yang didukung kekuatan buruh selama ini selalu menang. Ia juga menekankan bahwa pihaknya akan all out dalam mendukung calon dukungannya nanti sekalipun partai buruh merupakan pendatang baru parpol peserta Pemilu 2024.
"Kami kerja juga tidak terima duit dari capres, kami udah buktikan di dua Pemilu sebelumnya, itu belum partai. Kerja dengan uang sendiri, gerak dengan tenaga sendiri, tapi harus menang, tapi didahului dengan kontrak politik," jelas Iqbal.
Menurut undang-undang yang berlaku, untuk saat ini Partai Buruh dijelaskan belum bisa mengusulkan capres dan cawapres sendiri. Sehingga pihaknya akan mendukung salah satu dari tiga calon yang muncul yakni antara Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Prabowo Subianto.
Meskipun begitu, Iqbal bersama Partai Buruh akan menggugat beleid ambang batas presiden sehingga Partai Buruh dapat memunculkan capres alternatif.
"Partai Buruh dalam Rakernas bersungguh-sungguh akan menggugat kembali presidential threshold dengan pengerahan masa besar-besaran," pungkas Iqbal.
Dalam penuturannya, Iqbal mengatakan bahwa Partai Buruh akan bekerja secara profesional dan objektif. Termasuk jika partainya masuk parlemen namun ada presiden terpilih yang merugikan buruh, Parta Buruh tak segan menjadi pihak oposisi pemerintah.