PDI Perjuangan diperkirakan akan mengusung Puan Maharani sebagai Calon Presiden (Capres) dalam Pemilu 2024.
Meski belum mengumumkan siapa yang akan diusung PDIP Perjuangan sebagai capres, banyak pihak, termasuk para pengamat politik memprediksi bahwa putri Megawati Soekarnoputri tersebut yang akan maju dalam Pilpres 2024.
Terlebih dengan isi pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati yang terbaca mengarah kepada Puan Maharani.
Menanggapi soal capres dari PDI Perjuangan, Puan mengaku belum mengetahui siapa sosok yang akan diusung partai berlambang kepala banteng tersebut.
"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam dikutip dari pemberitaan Kompas pada Jumat (13/1/2023).
Sebagai putri dari orang nomor satu di PDI Perjuangan, Puan menjelaskan bahwa dirinya tidak diperlakukan berbeda dari kader lain.
"Saya merasa tidak ada privilese untuk saya karena memang selalu ditugaskan turun ke bawah, kerja yang benar, yang kuat, yang sabar, yang tabah dalam menghadapi semua tantangan ke depan, itu saya jalani," ucap Puan.
Dalam penuturan Puan, Megawati dijelaskan dapat membedakan perlakukan ketika membesarkan Puan sebagai anak dengan mengkadernya sebagai kader partai.
"Ini bukan tentang anak, bukan, tapi ya seorang kader yang dianggap mumpuni dan bisa mampu untuk ditempatkan dalam posisi tertentu," tuturnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu mengatakan, tidak mudah menjalankan tugas-tugas yang dia emban saat ini. Dia mengaku harus berjuang keras untuk membuktikan kemampuannya di kancah politik.
"Saya harus buktikan dengan kerja keras, bukan hanya duduk saja dengan karpet merah. Aduh, berat, bukannya gampang untuk menjadi seseorang Puan Maharani," katanya.
Lebih lanjut, Puan menegaskan bahwa siapapun sosok yang akan dipilih PDI Perjuangan sebagai capres dalam Pemilu 2024 adalah individu yang berkualitas.
"Kembali lagi ini bukan urusan anak, ini urusannya kemudian bagaimana memunculkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara," tutupnya menegaskan.