Perbedaan suara dari fraksi-fraksi yang ada di parlemen dapat berbuntut pada keretakan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dari 9 parpol di parlemen, hanya PDI Perjuangan yang menyetujui pemberlakuan Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu 2024 mendatang. Yaitu pemilihan yang memberi peluang rakyat hanya memilih partai saja.
Sedangkan 8 parpol lainnya bersikukuh untuk mempertahankan Sistem Proporsional Terbuka yang memberi peluang bagi rakyat untuk memilih calon legislatif secara individu.
Adapun ke delapan parpol tersebut yakni Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, Demokrat, PKS, PPP dan PAN. Hanya PDI Perjuangan yang menolak Sistem Proporsional Terbuka.
Direktur Political and Poblic Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengatakan akan ada perpecahan pada koalisi Kabinet Indonesia Maju.
"Saya pikir buntut dan imbasnya ide PDIP ini akan berdampak pada kabinet Jokowi dan keretakan koalisi," ujar Jerry dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).
Jerry menjelaskan bahwa fraksi-fraksi di parlemen seharusnya berada dalam satu suara. Namun ide dari parpol penyokong Jokowi tersebut justru ditolak semua rekannya.
Meski begitu, Jerry melihat bahwa hal tersebut menunjukkan nilai demokrasi yang berjalan terbuka dan adil. Ia juga tidak ingin pola komunikasi tertutup justru menghambat demokrasi di Indonesia.
"Kalau ada kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat ramai-ramai parpol jadi moderat dan independen bukan malahan bersatu," urai Jerry menutup.