Direktur Eksekutif Strategi Foundations, Risdiana Wiryatni menjelaskan pentingnya perwakilan parlemen dari perempuan dalam Pemilu 2024.
Risdiana menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menempati posisi sangat rendah dalam partisipasi perempuan dalam parlemen di tingkat Asia Tenggara.
"Peran perempuan dalam dunia politik saat ini terlihat dari partisipasi perempuan Indonesia dalam parlemen masih sangat rendah. Menurut data dari World Bank tahun 2019, negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 se-Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen," ujarnya mengurai, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/1).
Dalam penuturan Risdiana, ia mengatakan bahwa rendahkan perwakilan politik perempuan di Indonesia menjadi perhatian serius yang perlu segera diperbaiki.
"Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30 persen. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial," tegasnya.
Lebih lanjut, Risdiana menegaskan bahwa penguatan demokrasi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran perempuan sebagai individu kolektif dalam negara. Ia memandang, gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai hingga kini.
Risdiana mendorong agar kontribusi perempuan bagi kemajuan bangsa bisa ditingkatkan dari keterwakilan perempuan di parlemen, khususnya dalam Pemilu Serentak 2024.
"Perempuan pada saat ini berperan besar, baik sebagai pribadi, istri, ibu, serta warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus. Perempuan Indonesia juga harus dapat mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tegas Risdiana menutup.