Ganjar Pranowo dianggap gagal membangun Jawa Tengah setelah menjabat sebagai gubernur dua periode.
Kritik tersebut muncul melihat polemik banjir yang menimpa Semarang dan sebagian wilayah Jawa Tengah yang nampak paling parah dibandingkan dengan banjir yang menimpa provinsi lain di Indonesia.
Salah satu kritiknya disampaikan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga.
Mantan Dekan FIKOM IISIO Jakarta ini mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Kota Semarang mengindikasikan pembangunan di Jawa Tengah abai terhadap perbaikan lingkungan.
"Hal itu menjadi bukti Ganjar tak mampu mengatasi banjir di Jawa Tengah. Akibatnya, masyarakat harus menderita akibat dampak yang ditimbulkan banjir," ungkap Jamiluddin dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/1).
Oleh karena itu, Jamiludin menilai Ganjar bukan sosok pemimpin yang mampu membawa Jawa Tengah menuju arah yang lebih baik. Bahkan di tengah masa pemerintahan periode kedua Ganjar.
"Ketidakmampuan Ganjar kiranya berimplikasi pada ambisinya menjadi capres. Masyarakat akhirnya mengetahui sosok Ganjar di realitas media sosial dan realitas sesungguhnya," pungkas jamiludin.