Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta juga melakukan pengawasan terhadap gubernur dan menteri yang berkunjung ke daerah.
Sebelumnya, gugatan dugaan curi start kampanye yang dilayangkan Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi atas safari politik Anies Baswedan ke daerah resmi ditolak Bawaslu lantaran kurangnya barang bukti.
Meski begitu, Bawaslu menilai bahwa kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta yang dinobatkan sebagai Calon Presiden dari Partai Nasdem tersebut melanggar kode etik kepemiluan atas kampanye terselubung.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyarankan Bawaslu juga melakukan pengawasan terhadap pejabat pemerintah lain yang melakukan kunjungan ke daerah.
"Bawaslu lebih baik memelòtoti para menteri dan gubernur yang berkunjung ke daerah bukan melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pejabat. Mereka ke daerah untuk mensosialiaasikan dirinya dalam kaitan pilpres 2024,” tegas Jamiluddin dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (19/12).
Mantan Dekan Fikom IISIP ini mengatakan Bawaslu harus melakukan pemeriksaan terhadap para menteri yang menggunakan anggaran dan fasilitas negara sambil melakukan kampanye diri sendiri ke berbagai daerah.
"Karena itu, Bawaslu dapat mengawasi penggunaan anggaran saat mereka ke daerah. Apakah anggaran yang digunakan milik pribadi atau partai atau justru dompleng uang negara? Bawaslu dapat mengawasi hal itu dan tentunya akan lebih bermanfaat,” katanya.
"Jadi, Bawaslu harus taat azas dalam melakukan pengawasan dengan dasar aturan yang jelas. Hal itu harus diberlakukan sama kepada semua orang,” imbuhnya.
Dalam penuturan Jamiluddin, Bawaslu juga harus melakukan pengawasan ketat terhadap semua tokoh yang sudah dideklarasikan menjadi capres oleh partai politik dan melakukan kampanye secara diam-diam.
"Bawaslu tidak boleh mengawasi Anies secara ketat tapi tanpa dasar aturan. Namun di sisi lain membiarkan pejabat negara melakukan hal sama,” ujarnya.
"Jadi, Bawaslu harus adil dalam melakukan pengawasan. Hanya dengan begitu Bawaslu akan dihormati dan dipercaya,” tutup Jamiluddin.