Ungkapan Bambang Pacul yang melarang kader PDI Perjuangan untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 disebut sebagai kebijakan mutlak partai.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto atau yang karib disapa Bambang Pacul dengan terang-terangan melarang kader PDI Perjuangan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024.
Ultimatum yang diungkapkan Bambang Pacul itu dipandang sebagai suara mutlak partai, seperti yang turut disampaikan pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga.
Jamiluddin memperkirakan bahwa keberanian Bambang Pacul mengumumkan hal tersebut melalui media atas dasar mengetahui dengan pasti partainya tidak akan memberi dukungan kepada Ganjar.
"Itu juga menjadi indikasi kuat, Bambang Pacul mendapat restu dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk melarang kader PDIP mendukung Ganjar,” tegas Jamiluddin dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/12).
Dalam penuturan Jamiluddin, PDIP dijelaskan sebagai partai dengan sistem yang begitu sentralistik dan kendali partai ada di bawah kuasa Megawati. Termasuk segala keputusan strategis seperti capres usungan partai.
"Kalau ada kader PDIP yang berani bicara capres, apalagi melarang kadernya tidak mendukung Ganjar, maka patut diduga kuat itu bukan pesan murni Bambang Pacul,” katanya.
Sehingga Jamiluddin meyakini bahwa ungkapan Bambang Pacul kepada media merupakan keputusan yang sudah diambil Megawati.
"Jadi, PDIP sudah semakin terang benderang tidak akan mengusung Ganjar.pada Pilpres 2024. Ganjar seharusnya dapat menangkap sinyal tersebut,” pungkasnya.