Partai Nasional Demokrat (Nasdem) kembali membantah laporan yang menyebut bahwa safari politik Anies Baswedan sebagai tindak curi start kampanye.
Sebelumnya, Aliansi Pemuda Cinta Indonesia (APCD) melayangkan laporan kepada Bawaslu soal Safari Politik Anies Baswedan ke berbagai daerah di Indonesia sebagai tindakan ‘Curi Start Kampanye’ pada Rabu (7/12).
APCD memandang, Safari Politik mantan gubernur DKI Jakarta yang didaulat partai Nasdem sebagai sosok bakal Capres 2024 tersebut dapat berdampak buruk terhadap demokrasi Indonesia. Khususnya soal potensi kecemburuan sosial berbagai golongan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali membantahnya dalam sebuah keterangan tertulis.
"Ada yang mengatakan Anies berkampanye terselubung. Ada yang mengatakan Anies curi start kampanye. Saya pastikan Anies Baswedan belum resmi sebagai calon presiden karena belum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)," tegas Ahmad Ali dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada Minggu (11/12).
Pria yang karib disapa Ali tersebut mengatakan, belum ada peserta pemilu yang sudah ditetapkan oleh KPU.
Untuk pendaftaran Capres 2024 baru dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Sementara kampanye baru dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Dalam penjelasannya, kunjungan Anies ke berbagai daerah disebut sebagai upaya konsolidasi politik dalam mengenalkan bakal capres usungan parpol kepada masyarakat.
"Tidak bijaksana kalau kita mengumumkan calon presiden di penghujung pendaftaran dimulai. Masyarakat jadi tidak punya kesempatan untuk mengoreksi calon pemimpinnya," jelasnya.
"Karena ini adalah hak konstitusi rakyat yang harus dipenuhi oleh partai politik," demikian Ali menambahkan.
Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti mengatakan bahwa Safari politik Anies merupakan sosialisasi dan laporan Curi Start Kampanye oleh APCD diperkirakan akan ditolak Bawaslu.