Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) lakukan aksi demonstrasi di depan gedung KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis siang (8/12).
Aksi demontrasi Partai Prima melibatkan massa yang dilengkapi dengan berbagai atribut seperti kemeja kotak-kotak warna biru dan bordiran lambang Prima di bagian dada sebelah kiri serta bendera Partai Prima.
Seperti dilansir dari pemberitaan Kantor Berita Politik RMOL, massa aksi diperkirakan mencapai ratusan orang dan dikomandoi satu mobil yang digunakan sebagai tempat pusat orasi.
Bergantian, massa aksi menyampaikan satu per satu protes mereka terhadap KPU RI yang tidak meloloskan Partai Prima dalam proses verifikasi tahapan pendaftaran partai politik.
Tidak lolosnya Partai Prima menjadi peserta Pemilu 2024 tidak membuat partai ini menerimanya begitu saja.
Partai Prima mengatakan bahwa KPU telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan tidak adanya transparansi dalam sistem KPU.
"Tapi di Papua menyatakan bahwa rekapan tidak memenuhi syarat. Akan tetapi data yang sudah masuk di KPU ini, dalam kurun waktu 30 menit akan berubah di tangan KPU RI," ujar sang orator dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis sore (8/12).
Sang orator masa aksi Partai Prima ini juga menyampaikan permintaan agar hasil rekapitulasi data keanggotaan yang dilakukan KPU RI seharusnya dilakukan audit.
"KPU RI harus transparan terhadap rakyat, menyampaikan apa yang diduga oleh saudara-saudara lain yang diubah oleh kawan-kawan (KPU RI), di luar sana atau publik supaya tidak menjadi bumerang bagi masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, sang orator meminta pimpinan KPU RI untuk melakukan transparansi dengan menyampaikan secara terbuka hasil verifikasi administrasi yang sudah berjalan pada Oktober 2022 lalu.
Jika tidak dipenuhi, Partai Prima mengancam akan kembali menggeruduk kantor KPU RI, dan menganggap ada pihak-pihak yang memiliki kekuatan modal telah menyusupi KPU.
"Bukan saya mengancam. Bahwa ketika tidak mempertanggungjawabkan perbuatan, tidak demokratis, maka kami akan yakinkan, akan kami datangi yang lebih besar dan kami duduki," ucap sang orator.
"Ternyata KPU RI adalah penyelenggara yang bukan lagi fatal, ternyata disusupi oleh oligarki para pemodal yang sengaja menjegal rakyat biasa yang tidak memiliki alat politik, kekuatan sampai dibiarkan dengan kemiskinan," pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Prima telah melakukan konferensi pers terkait berbagai persoalan SIPOL yang telah membuat beberapa partai calon peserta Pemilu 2024 tidak lolos ke tahap selanjutnya pada Selasa (6/12).
Partai Prima juga meminta KPU untuk menghentikan proses tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 dan melakuka transparansi terkait hasil verifikasi pada Oktober lalu.