Peluang Anies Baswedan menjadi Calon Presiden (Capres) dalam Pemilu 2024 berpeluang rendah akibat kurangnya dukungan partai politik.
Hal tersebut disampaikan Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara melihat dinamika politik Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
"Anies sebagai capres non kader parpol tidak punya power untuk melobi parpol yang ingin mengusungnya," ujar Igor Dirgantara dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (7/12).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini diketahui telah melakukan manuver politik ke berbagai daerah dengan hanya disokong Partai Nasdem jelang Pilpres 2024.
Koalisi antara Partai Nasdem bersama Demokrat dan Partai Keadilan Sosial (PKS) yang seharusnya dilaksanakan pada 10 November lalu belum direalisasikan hingga hari ini. Meski begitu, pihak Nasdem tetap berharap Koalisi tersebut dapat segera diresmikan.
Pria yang karib disapa Igor tersebut menjelaskan bahwa situasi tersebut menjadi batu sandungan besar terhadap peluang Anies sebagai capres. Sekalipun survei menunjukkan posisinya berada di puncak bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Meski hasil survei elektabilitas masyarakat terhadap Anies cukup tinggi, kurangnya dukungan parpol dapat berpengaruh signifikan.
Anies juga digambarkan sebagai sosok yang berlawanan secara politik dengan rezim yang saat ini berkuasa.
"Peluang Anies bisa maju sebagai capres 2024 akan deadlock jika PKS atau Demokrat batal merapat dengan koalisi perubahan bersama NasDem," pungkas Igor.