Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyinggung soal seseorang yang 'pintar ngomong' di acara reuni relawan Pilgub DKI Jakarta 2017 di sebuah mal di kawasan Jakarta Selatan.
Ahok mengucapkan kalimat bersayap itu saat menjawab pertanyaan pembawa acara soal apakah dirinya sempat melihat sumur resapan yang ada di sejumlah wilayah Jakarta.
"Kita tidak ngomong politik lah, kita nggak bicara yang ke arah politik tapi kita bersyukur 5 tahun Tuhan izinkan kasih ke orang yang pintar ngomong untuk kerja. Iya itu kita syukuri, kita bersyukur," kata Ahok.
Ahok kemudian kembali menyinggung soal seseorang yang pintar ngomong. Dia menilai seseorang yang pintar berbicara kini dianggap orang hebat.
"Dan saya bisa melihat ini secara gambar besarnya gitu ya, coba kalau kita bayangkan gitu ya tahun kemarin saya masih jadi gubernur, ini saya sudah turun ini, tapi yang pintar ngomong itu dikira orang hebat kan?" kata dia.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar merespon ucapan Ahok itu sebagai sebuah pernyataan universal yang berlaku bagi semua pejabat, baik Menteri maupun Gubernur seluruh Indonesia.
"Sebagai kepala daerah Anda menjabat lima tahun hasilnya apa? Anda menjabat sepuluh tahun, apa yang sudah dibangun untuk daerahnya? Apa kementerian Anda lebih baik kondisinya sekarang? Selama Anda menjabat apa kebijakan Anda ada yang intoleran atau ada kasus korupsi? Itu pertanyaan yang harus dijawab semua pejabat, kacamata yang digunakan sama kok," kata Michael, dikutip Rabu (9/11/2022).
Michael pun sangat setuju dengan pernyataan Ahok, bahwa cara terbaik menguji karakter seseorang adalah dengan memberi dia kekuasaan. Menurut dia, lontaran ucapan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu harus dilihat sebagai sindiran bagi pejabat yang lebih suka mengedepankan pencitraan ketimbang prestasi kerja.
"Pernyataan Ahok ini adalah sindiran bagi para pejabat yang kebanyakan pencitraan tapi minim prestasi. Yang pasti, kaliber dan karakter kepemimpinan seseorang memang harus dibandingkan secara obyektif, rekam jejaknya dibuka dan dibandingkan, apa yang para pejabat ini sudah lakukan dengan amanah yang diembannya," tutur Ketua Y20 Indonesia 2022 ini.
Michael berkata, penilaian terhadap semua menteri dan gubernur sudah seharusnya diberlakukan standar yang sama. "Kita bandingkan secara kritis dan adil, baru dari situ akan kelihatan siapa yang hanya pintar ngomong dan siapa yang memang ada hasil kerjanya. Itu cara yang tepat mencari pemimpin Indonesia berikutnya," pungkas Mantan Staf Ahok di Balaikota Jakarta ini.