Mayoritas pemilih perempuan menginginkan presiden dan wakil presiden memiliki istri atau sudah berkeluarga.
Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan oleh Warna Institute dengan melibatkan 2.400 responden yang tersebar secara proposional berdasarkan jumlah pemilih kaum perempuan dalam DPT 2019 di 478 Kabupaten/Kota di Indonesia.
"Dari 2.400 pemilih perempuan sebanyak 48,2 persen menginginkan presiden dan wakil presiden memiliki istri atau sudah berkeluarga," ujar Direktur Eksekutif Warna Institute, Kristin Ervina dalam keterangan tertulis di Jakarta, diterima Rabu (9/11/2022).
Sementara itu kata Kristin, sebanyak 39,2 persen pemilih perempuan tidak mempermasalahkan presiden dan wakil presiden yang belum beristri atau pernah berkeluarga.
"Sementara sisanya 12,6 persen tidak masalah untuk kedua-duanya," katanya.
Selain itu Kristin menjelaskan, dari 2.400 pemilih perempuan, sebanyak 27,2 persen menginginkan presiden setelah Jokowi berasal dari kaum perempuan. Dan sebanyak 72,8 persen tidak mempersoalkan presiden dari kaum perempuan atau laki-laki.
Responden dalam penelitian ini adalah pemilih perempuan yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Pengumpulan data dengan menyebarkan sebanyak 2.400 kuisioner yang dilakukan selama 14 hari sejak 13-27 Oktober 2022.
Semua responden adalah berjenis kelamin perempuan dengan hasil penelitian survei memiliki margin of erorr kurang lebih 2,02 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.