Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan soal bahaya negative campaign hingga intoleran jelang Pemilu 2024. Kedua hal itu disebut mirip dengan terorisme.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli saat acara Parade Budaya Nusantara yang digelar di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Dia menilai proses demokrasi tersebut harus dijaga dari sikap-sikap intoleransi.
"Jangan sampai menggunakan ideologi kebencian, intoleran yang karakter itu mirip dengan karakter dari ideologi terorisme. Walau pun tidak semua orang intoleran itu jadi teroris. Tapi ya, sedapat mungkin intoleran itu bukan lah sebuah kepribadian bangsa Indonesia," kata Boy Rafli kepada wartawan, dikutip Senin (7/11/2022).
Dia meminta agar proses pesta demokrasi mendatang dilakukan secara bermartabat dengan memberikan ruang yang bebas dari karakter kebencian. Sebab, sifat kebencian itu bukankah kepribadian bangsa Indonesia.
"Berdemokrasi secara bermartabat. Dengan memberikan ruang kebebasan tetapi tidak membangun karakter-karakter kebencian. Atau negative campaign yang tentunya tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat kita," ucap dia.
Kemudian, Boy menyebut BNPT bakal melakukan kegiatan antisipasi menjelang Pemilu 2024. BNPT akan mengundang seluruh partai politik untuk mengikuti acara dengar pendapat atau sarahsehan.
"Kita nanti akan menggelar sebuah acara sarahsehan gitu ya. Melibatkan dari elemen partai politik. Kita akan ajak semua," pungkas Boy.