Isu dan skenario Joko Widodo menjadi Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri kioan santer terdengar. Namun hal itu dianggap akan membuat PDIP semakin marah kepada Ganjar Pranowo dan relawannya.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi soal "Ojo kesusu" bisa jadi bermakna penentuan calon presiden (Capres) menunggu Jokowi menjadi Ketum PDIP.
"Saya menduga ada skenario agar Jokowi menjadi Ketum PDIP, sehingga apa yang diinginkan oleh relawan Ganjar untuk mencapreskan Ganjar dapat dengan mudah terealisasi," ujar Saiful seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/10/2022).
Menurut Saiful, hal tersebut sah-sah saja, namun tidak elok apabila Megawati masih menjabat sebagai Ketum PDIP, namun relawan Ganjar sudah bisik-bisik tentang pergantian Megawati.
"Tentu ini sangat bermakna sensitif sekali, artinya ini pasca Ganjar diberi sanksi ada desakan agar Jokowi menjadi Ketum PDIP, maka sama halnya dapat dikatakan ada adu domba antara Ganjar dengan PDIP," kata Saiful.
Bahkan kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, hal tersebut dapat memunculkan friksi-friksi baru di internal PDIP.
"Bisa jadi isu ini akan semakin membuat PDIP semakin marah kepada Ganjar dan relawannya," pungkasnya.