Pernyataan dan kritik Habib Rizieq Shihab (HRS) terhadap situasi nasional belakangan ini yang menjadi sorotan, merupakan hal yang wajar. Sebagai salah satu tokoh publik, dia memiliki basis massa militan dan menarik perhatian.
Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
“HRS bagaimanapun miliki basis massa, sehingga akan selalu menarik bagi politik elektoral kita,” kata Dedi.
Namun begitu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai bahwa pengurus HRS terhadap perpolitikan nasional ditakini hanya bersifat propaganda dan menggiring opini. Sedangkan, untuk menambah atau mengerek elektoral kandidat capres-cawapres maupun partai politik.
“Jika dirunut lebih detail, pengaruh HRS hanya bersifat propaganda ramai di permukaan opini, tetapi tidak signifikan menambah atau mengurangi suara kandidat,” katanya.
“Ini bisa di lihat dari Pilkada DKI Jakarta lalu, termasuk Pilpres 2019. Kubu yang didukung HRS tidak lantas menang karena faktor gerakannya,” demikian Dedi Kurnia Syah.
Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam sebuah video merespon adanya pihak tertentu yang menyebut bahwa Islam sebagai agama pendatang di Indonesia viral di media sosial.
Pernyataan Habib Rizieq itu, dikaitkan dengan pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik yang diunggah di akun Twitter @Cimol_Moza, berisi pernyataan Habib Rizieq merespon adanya pihak-pihak yang menyatakan bahwa Islam agama Arab, dan Islam merupakan pendatang di Indonesia.
“Jadi nggak betul kalau dikatakan Islam itu agama Arab, nggak. Islam itu agama langit, diturunkan oleh Allah. Jadi jangan mengkerdilkan Islam dengan mengatakan Islam itu agama Arab," ujar Habib Rizieq.