Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan usulan calon wakil presiden sudah mengerucut ke nama Ahmad Heryawan atau Aher di Pilpres 2024. Bakal dibicarakan dengan NasDem dan Demokrat.
Diketahui, PKS, NasDem dan Demokrat tengah menjajaki koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024. Anies Baswedan digadang-gadang bakal menjadi capres yang akan diusung.
"Kalau dibuat mengerucut dari internal kita, kalau diminta satu orang dari PKS, pilihan mengerucut kepada Ahmad Heryawan sebagai salah satu kandidat yang kita usulkan," kata Jubir PKS M Kholid dalam diskusi KedaiKOPI di Jakarta Pusat, dikutip Rabu (26/10/2022).
Namun, Kholid menilai nama Aher belum jadi keputusan final. Sebab, PKS masih akan membahasnya bersama Partai NasDem dan Demokrat.
Lembaga survei KedaiKOPI sempat memunculkan nama Aher sebagai salah satu sosok calon potensial untuk maju dalam Pilpres 2024. Survei yang dilakukan bulan Januari 2022 lalu itu menunjukkan Aher hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 1,3 persen dan ditempatkan di posisi delapan.
Aher kalah saing dengan tokoh lainnya di lima besar seperti Ganjar Pranowo di posisi puncak dengan elektabilitas 25 persen. Lalu, berturut disusul Prabowo Subianto (21,9 persen), Anies Baswedan (16,2 persen), Ridwan Kamil (7,7 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (5,3 persen).
Survei KedaiKOPI ini mengambil sampel responden sebanyak 1.201 orang yang digelar pada 17-24 Januari 2022 di 34 provinsi di Indonesia.
Selanjutnya, nama Aher muncul pada survei yang dilakukan oleh Indikator Political Opinion (IPO) bulan Maret 2021 lalu.
Aher dalam survei ini mendapatkan elektabilitas sebagai Capres sebesar 2,3 persen dan menempati urutan kesembilan dari total 20 nama. Bahkan elektabilitas Aher kalah dari nama Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang berada di posisi delapan dengan 3,8 persen.
Survei IPO ini menempatkan nama Anies Baswedan berada di posisi puncak dengan elektabilitas tertinggi Capres dengan 15,8 persen. Lalu, berturut disusul oleh Ganjar Pranowo (12,6 persen), Sandiaga S. Uno (9,5 persen), Ridwan Kamil (7,9 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (7,1 persen).
Survei IPO ini melibatkan 1.200 responden pada 10-22 Maret 2021. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, sampling error 2,50 persen dengan tingkat akurasi data 97 persen.