Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, meski sesama partai politik pendukung Presiden Joko Widodo, PSI justru banyak melakukan manuver yang merugikan PDIP.
Pernyataan itu keluar menanggapi langkah PSI mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Hasto mengkritik langkah PSI hanya upaya untuk mendapatkan efek elektoral ekor jas.
"Karena apapun antara PSI dan PDIP di dalam sikap politik, di dalam Pemilu 2014, meskipun sama-sama mendukung Pak Jokowi tapi di dalam praktek juga banyak melakukan manuver yang merugikan PDIP," ujar Hasto di Jakarta, dikutip Jumat (7/10/2022).
Hasto mengatakan, dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan perhitungan matang. "Bukan untuk dansa elektoral tapi dari hasil perenungan yang mendalam. Itu yang membedakan PDIP dengan partai lain," katanya.
Dalam menghormati kedaulatan partai, PDIP tidak bisa menegur PSI yang mendeklarasikan Ganjar. Hasto mengingatkan PSI jangan merendahkan martabat calon pemimpin hanya untuk mengambil keuntungan elektoral bagi partainya sendiri.
"Karena itulah jangan rendahkan martabat para calon-calon pemimpin itu hanya sekedar efek elektoral efek ekor jas," kata Hasto.
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Menurut mereka, sejak awal elektabilitas Ganjar lebih unggul dari pada calon lainnya.
"Dari hasil rembuk rakyat itu kami mengumumkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI di tahun 2024. Sejak awal Pak Ganjar atau akrab kami panggil Mas Ganjar unggul dibanding kandidat lainnya," katanya secara daring, Senin (3/10).