Niluh Djelantik mengungkapkan alasannya meninggalkan Partai NasDem setelah Ketua Umum Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. 2024 Niluh membeberkan pengalaman pada Pilkada 2017 jadi salah satu pertimbangannya dalam membuat keputusan.
Niluh mengaku pada Pilkada 2017 mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang merupakan salah satu lawan Anies. Menurutnya, pada saat itu ia banyak mendapatkan intimidasi. Ia pun memandang Jakarta sebagai miniatur Indonesia.
"Hingga kemudian di Juni ada Rakernas yang menyodorkan tiga calon. Jenderal Andika Perkasa, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan," ujar Niluh Djelantik, dikutip dari detikcom, Jumat (7/10/2022).
Namun, Niluh mengaku ketika rakernas pada medio Juni kemarin masih berpikir positif terhadap masing-masing calon yang akan dideklarasikan. Ia menilai ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Terlepas pandangan Niluh Djelantik terhadap Anies Baswedan, keputusan partai adalah keputusan kolektif, sesuai aspirasi masing-masing DPW. Dan itu harus kita hormati," tuturnya.
Niluh melanjutkan dirinya memiliki prinsip sendiri. Apalagi sejak beberapa tahun lalu ia menyatakan bakal keluar dari partai besutan Surya Paloh jika Anies dideklarasikan sebagai capres.
Ia juga tak masalah jika ada pihak-pihak yang mempertanyakan atau mengolok-olok dirinya.
"Dan akhirnya momentum itu datang di tanggal 3 Oktober 2022 kemarin. Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pilihan mereka di 2024," ujar dia.
Niluh mengaku menghormati keputusan tersebut sebagai sebuah ketetapan partai. Namun, ia keluar karena prinsip yang ia pegang selama ini.
Ia juga menyatakan tidak memiliki masalah dengan NasDem. Niluh menegaskan keputusannya itu murni dilatarbelakangi sejarah Pilkada DKI 2017.
"Jadi saya tidak ada masalah dengan NasDem. Partai itu rumah yang mulia dan indah. Cuma saya tidak bisa terima cara-cara politik yang dijalankan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu," ujar Niluh.
Niluh mengatakan bisa saja Anies tak bersalah soal polarisasi di Jakarta saat itu. Namun, ia menilai Anies terkesan menikmati momen tersebut. "Mungkin bukan dia, tetapi dia (terkesan) menikmati momen itu," katanya.
Diberitakan, Anies telah resmi dideklarasikan sebagai calon presiden dari Partai NasDem untuk 2024. Sejumlah kader partai memilih mundur setelah deklarasi itu, salah satunya adalah Niluh.