Pegiat media sosial Ade Armando membantah jika ia telah berpindah ke kubu Anies Baswedan. Kendati begitu, ia tidak menampik bila ada sejumlah rekannya yang kini bergabung dengan kubu gubernur DKI tersebut.
"Kesalahan dalam berita pertama (saya dukung Anies) bisa dipahami, masalahnya dalam beberapa waktu terakhir ini saya juga berulangkali mendengar sejumlah teman saya yang pindah kubu Anies," ujarnya, dikutip Senin (3/10/2022).
"Ini adalah orang-orang yang dulu saya kenal sebagai anti-Anies. Dan kini tiba-tiba saja mereka memilih bergabung dengan kubu Anies," katanya menambahkan.
Ade memiliki analisis tersendiri terhadap orang yang berbalik dukung Anies ini. Menurut dosen UI itu, ada setidaknya dua alasan. Pertama yakni masalah 'cuan' atau duit.
"Saya dengar kubu Anies menggelontorkan dana raksasa untuk merekrut orang yang dianggap berseberangan. Tawarannya fantastis," klaim Ade Armando.
Menurut Ade, karena berada dalam kondisi sulit, maka wajar jika ada banyak yang tergiur. Tapi, kata ia, bisa jadi mereka yang pindah ini karena faktor alasan kedua yakni idealisme. Mereka berargumen lebih baik mendekat daripada menjauh.
"Mereka melihat Anies akan sangat mungkin jadi presiden, jadi dari pada Anies dikelilingi orang jahat lebih baik orang baik. Mereka juga berpendapat Anies tidak ideologis. Anies seorang sekuler," katanya.
Namun Ade tidak sepakat pandangan tersebut. Menurutnya Anies adalah orang yang berpikir strategis. Ia mengendalikan atas orang yang ada di sekitarnya. Dengan gayanya yang seolah ramah, kata Ade, Anies pintar membuat orang percaya bahwa ia mendengarkan. Padahal dia yang mengontrol orang itu.