Pemilihan Presiden terkesan sudah ada yang mengatur skenarionya, termasuk soal dua pasangan calon yang akan bertarung. Jika benar, maka skenario itu harus mendapat perhatian dan perlawanan dari seluruh anak bangsa.
Demikian disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual Indonesia Leaders Talk bertajuk “Blue Print Ekonomi Indonesia” pada Jumat malam (23/9/2022).
“Isu ngatur biar gimana bisa dua pasang calon, itu sesuatu yang amat sangat sesat dan harus dilawan!” tegas Mardani.
Menurut Mardani, dalam sistem Presidensial yang dianut oleh Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai mantan kepala negara pada Pemilu 2024 nanti memiliki pengaruh yang begitu besar. Sehingga, Jokowi mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan Pemilu 2024 yang fair dan proporsional.
Pasalnya, kepala negara bisa berkontribusi untuk menentukan “biru maupun putih” Pemilu di 2024 mendatang.
“Betapa Presiden yang menentukan biru putihnya negeri ini dengan kekuasaan sebagai kepala pemerintahan dan juga kepala negara, posisi di presidensial kita ini kuatnya seorang Presiden,” pungkasnya.