Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung menghadapi Pilpres 2024 memantik reaksi dari elite partai politik (parpol).
Salah satunya dari elite PDI Perjuangan (PDIP). Politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus prihatin dengan omongan SBY yang ngaku harus turun gunung. "Saya ingin menyampaikan kita sangat prihatin karena Pak SBY harus turun gunung. Seusia beliau harus turun gunung itu kan kasihan ya,” kata Deddy, dikutip Senin (19/9/2022).
Menurut dia, ucapan SBY memantik kegaduhan karena statusnya yang merupakan Presiden RI periode 2014-2024. Kata Deddy, mestinya SBY bisa bijak dan terukur menyampaikan pernyataan.
"Apalagi ketika beliau turun gunung menimbulkan kegaduhan sebagai tokoh yang pernah jadi Presiden 2 periode, pemimpin partai politik seharusnya beliau berbicara dengan bijak dan apa namanya terukur," jelas Deddy.
Deddy menyoroti kalimat SBY terkait konon, indikasi Pilpres 2024 berjalan tak jujur dan tak adil. Bagi dia, pernyataan SBY itu berbahaya bagi negara.
Menurut dia, selain menimbulkan kegaduhan, pernyataan SBY juga bisa mendelegitimasi Pemilu 2024. "Menyerang kehormatan para lembaga penyelenggara pemilu. Dan, langsung juga mengerdilkan pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas suksesnya pemilu secara keseluruhan," tutur Anggota DPR tersebut.
Dia bilang hal itu adalah persoalan besar yang mesti direspons SBY. Deddy mempertanyakan mengapa SBY bisa ngomong demikian. "Ada apa beliau dan bisa ngomong seperti itu. Lalu apa indikatornya, mana datanya? Valid atau tidak. Karena kalau tidak, itu adalah hoax," jelas Deddy.
Bagi dia, jika omongan SBY tanpa penjelasan argumentasi maka dianggap sebagai bapak hoax nasional. Sebab, ia merasa ucapan SBY seperti fitnah. "Dan, saya pribadi akan bilang. Kalau seperti itu, beliau tanpa menjelaskan argumentasi, tanpa informasi, saya akan bilang bapak SBY itu bapak hoax nasional. Gitu loh," ujar Deddy.