KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih memuncaki elektabilitas dalam bursa calon presiden, dengan tren yang terus mengalami kenaikan.
Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 22,1 persen. Berselisih hanya sekira 1 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cenderung stabil dalam kurun setahun, kini sebesar 21,0 persen.
Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengejar pada posisi ketiga, dengan elektabilitas menanjak tajam, sebesar 17,5 persen. Jauh di bawahnya, terdapat nama-nama seperti Ridwan Kamil (6,2 persen), Sandiaga Uno (4,8 persen), Puan Maharani (4,3 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (3,7 persen).
Elektabilitas Puan pelan-pelan bergerak naik, mendekati RK dan Sandi. “Elektabilitas Ganjar stabil dalam setahun terakhir, sementara Prabowo, Anies, dan Puan terus bergerak menanjak,” ungkap peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis diterima Rabu (14/9/2022).
Menurut Prijo, tingginya elektabilitas Ganjar yang tidak disertai dengan peningkatan signifikan berkaitan dengan belum adanya dukungan resmi partai politik. Nama Ganjar memang masuk dalam daftar usulan capres dari Nasdem, tetapi di internal PDIP sendiri masih menuai gejolak.
“Sebaliknya dengan Anies yang mendapat momentum dari dukungan Nasdem, hingga menuai lonjakan kenaikan elektabilitas,” tandas Prijo. Meskipun demikian, sambungnya, Nasdem juga masih belum berhasil menggalang koalisi untuk memuluskan langkah Anies menuju gelaran Pilpres 2024.
Sejauh ini baru Gerindra yang berkoalisi dengan PKB dan telah menyatakan dukungan kepada Prabowo untuk kembali maju menjadi capres. Sementara itu Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memunculkan nama-nama capres.
“Sandi masih harus bergerilya mencari dukungan partai-partai lain setelah Gerindra resmi bakal mengusung Prabowo,” tandasnya. Belum adanya dukungan partai membuat elektabilitas Sandi menurun, demikian pula dengan RK yang terus melorot. AHY yang ditopang oleh Demokrat cenderung stabil, tetapi belum menemukan teman koalisi agar bisa maju menjadi capres ataupun cawapres.
“Pergerakan Puan khususnya upaya menggalang koalisi mengerek kenaikan elektabilitas sang putri mahkota PDIP,” ujar Prijo.
Berikutnya ada Khofifah Indar Parawansa (2,5 persen), Erick Thohir (2,3 persen), dan Tri Rismaharini (1,8 persen). Lalu Andika Perkasa (1,2 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen), dan Mahfud MD (1,0 persen).
“Risma dan Erick mengalami penurunan, sedangkan Khofifah rebound, dan Andika bergerak naik,” paparnya. Ia melanjutkan, nama Andika masuk dalam usulan capres Nasdem, sementara Erick tercoret, baru belakangan mencuat lagi dalam rakernas PAN.
Airlangga cenderung stagnan, di tengah konsolidasi KIB yang belum juga mempunyai usulan capres. “Ditambah gonjang-ganjing di internal PPP, Airlangga harus mengambil langkah agar KIB tidak pecah,” pungkas Prijo.
Nama baru seperti Andika tampaknya bakal meramaikan bursa capres dalam beberapa waktu mendatang. Nama-nama lain masih memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,0 persen.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2022, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.