Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ingin membahas pengunduran diri Mardiono dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebelum konflik internal PPP selesai.
Jokowi mengatakan permasalahan yang terjadi di PPP merupakan konflik internal. Dia ingin Mardiono membereskan dulu permasalahan di partai tersebut.
"Kalau di situ belum selesai, dan itu wilayah internalnya PPP. Kalau di situ sudah, sudah ada kejelasan, baru berbicara mengenai masalah Wantimpres," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, dikutip Kamis (8/9/2022).
Jokowi menyerahkan penyelesaian masalah sepenuhnya ke PPP. Dia mengaku tak menjalin komunikasi dengan PPP mengenai persoalan itu. "Belum. Pak Mensesneg saja belum, apalagi ke saya," ujarnya.
PPP dilanda konflik internal setelah pidato amplop kiai yang disampaikan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Mahkamah Partai pun memberhentikan Suharso dari jabatan ketua umum.
Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan, Mardiono ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP. Hal tersebut ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 4-5 September di Serang, Banten.
Setelah penetapan itu, Mardiono menyatakan mengundurkan diri dari Wantimpres. Ia mengaku telah mengirim surat ke istana mengenai hal itu.