Kedatangan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan membuka peluang mengubah peta koalisi yang sudah ada.
Hal itu disampaikan Pengamat komunikasi politik Univeraitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (4/9/2022).
Menurut Jamiludin, ada kemungkinan PDIP akan berkoalisi bersama Gerindra dan PKB. “Peluang itu sangat besar mengingat hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo dan Muhaimin Iskandar cukup dekat,” kata Jamiludin.
Kedekatan ketiga tokoh itu, jelas Jamiludin, tidak akan memunculkan halangan jika ketiga partai itu akan berkoalisi.
Dalam pandangan mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu, ketiga partai itu akan lebih mudah menyatukan visi dan misi mereka dalam berkoalisi.
“Selain itu, Megawati juga tidak tertutup kemungkinan ingin memenuhi janjinya kepada Prabowo yang belum terwujud. Perjanjian Batutulis tampaknya akan diwujudkan dengan mengusung Prabowo-Puan pada Pilpres 2024,” jelas Jamiludin.
Lebih lanjut, Jamiludin mengurai indikasi politiknya. Salah satunya, adanya pesan rahasia dari Megawati yang dibawa Puan untuk Prabowo. Kata Puan, pesan itu yang tahu hanya dirinya, Megawati dan Prabowo.
“Jadi, bisa saja Mega tidak ingin dibebani janji politiknya kepada Prabowo di usia senjanya. Megawati ingin membersihkan namanya dengan menyodorkan Puan sebagai cawapresnya Prabowo pada Pilpres 2024,” urai Jamiludin.