Hasil survei Indonesia Survey Center (ISC) mengungkapkan ektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meroket hingga mencapai 30,4 persen. Sementara elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan stagnan di angka 19,1 dan 13,0 persen.
Peneliti Senior ISC Chairul Ansari mengatakan stagnasi elektabilitas Ganjar dan Anies disebabkan kedua tokoh itu tak memiliki dukungan yang pasti dari partai politik.
"Ganjar dan Anies masih stagnan di bawah angka 20 persen, karena ketiadaan kepastian dukungan dari Parpol dan mungkin seiring naiknya kepercayaan diri Parpol untuk mengusung kadernya sendiri," kata Chairul saat konferensi pers daring, Senin (29/8/2022).
Chairul menjelaskan alasan terbesar publik memilih Prabowo adalah anggapan Menteri Pertahanan itu memiliki kapabilitas yang mumpuni di tengah isu keamanan nasional dan krisis pangan. Sementara, alasan pemilihan Ganjar Pranowo adalah citranya yang kerakyatan di media sosial. Selain itu, pendukung Ganjar dinilai pendukung loyal PDIP.
Artinya, pemilih tradisional atau ideologis PDIP yang terpusat di Jateng kemungkinan besar akan bergeser ke capres lain jika PDIP tidak mengusung Ganjar.
"Kecenderungan terbesar alasan memilih Anies adalah karena kapabilitasnya dalam memecahkan masalah yang ditunjukkan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Demikian juga program kerjanya, karena kesamaan agama, rekam jejak yang bagus," ujar dia.
Dalam survei itu dijelaskan tiga besar tokoh yang dijadikan pertimbangan adalah pendapat dari tokoh agama, parpol, dan ormas.
Sementara tokoh-tokoh lainnya yang pendapat dan sarannya dijadikan pertimbangan yaitu tokoh-tokoh yang berlatar birokrasi pemerintahan, adat, keluarga, dan public figure dan sebagainya.
Survei dilakukan pada 9-19 Agustus 2022 menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling.
Jumlah responden sebannyak 1.520 orang dengan tengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Margin of error ± 2,5 persen dan confidence interval 95 persen.