Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali merespons wacana perpanjangan masa jabatan presiden ataupun jabatan tiga periode yang masih berkembang di kalangan relawan.
Jokowi menilai sah-sah saja ada aspirasi yang ingin dirinya kembali menjadi presiden. Menurutnya, dalam iklim demokrasi setiap orang bebas menyampaikan aspirasinya.
"Kalau menurut saya boleh-boleh saja, itu kan juga sebuah bentuk demokrasi dan tatarannya baru tataran wacana," kata Jokowi dalam sebuah video wawancara yang diunggah di akun Twitter-nya, @Jokowi, Selasa (23/8/2022).
Jokowi menegaskan dalam iklim demokrasi setiap orang boleh dengan bebas menyampaikan pendapat. Ia pun menyinggung kampanye ganti presiden pada Pemilu 2019 lalu. Bahkan, menurutnya, tak masalah jika ada pihak yang menyampaikan aspirasi presiden mundur.
"Kan orang boleh juga sampaikan Jokowi mundur kan juga boleh, ganti presiden juga boleh. Masa wacanakan itu tidak boleh?" kata Jokowi sambil terkekeh. "Ini katanya demokrasi, kan enggak apa-apa, yang paling penting jangan anarkis," imbuhnya menambahkan.
Jokowi juga tak masalah apabila ada pihak yang menafsirkan bahwa dirinya yang mewacanakan tiga periode atau perpanjangan masa jabatan presiden. "Ya juga boleh-boleh saja, namanya tafsir kok. Inilah demokrasi kita seakrang ini," ungkap dia.
Sebelumnya, wacana Presiden Jokowi menjabat tiga periode bergulir beberapa bulan terakhir. Wacana itu tak hanya diembuskan relawan, tetapi juga para pejabat publik. Usulan itu menuai kritik dari publik. Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan anak buahnya untuk tak lagi berbicara mengenai penundaan pemilu ataupun perpanjangan masa jabatan.