Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) berencana menggandeng influencer untuk menyosialisasikan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di media sosial.
Diharapkan informasi yang disebarkan di media sosial mampu menjangkau warganet yang berjurung pada peningkatan partisipasi publik. Anggota Komisioner KPU, August Mellaz mengatakan, peran serta masyarakat, khususnya warganet salam tahapan Pemilu 2024 sangat penting.
Hal itu didasarkan pengalaman Pemilu 2019 dan bagaimana transmisi informasi yang berkembang, terutama di media sosial yang lebih bebas. "Yang kemudian kadang-kadang di sana (media sosial) agak biasnya lebih besar dibanding media-media mainstream, yang kemudian ada mekanisme untuk mem-filter, untuk mengclearin dan sebagainya," kata August Mellaz di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).
Karena itu, KPU ingin menjangkau warganet untuk kemudian dilibatkan dalam konteks partisipasi masyarakat. "Ini dalam rangka membantu KPU untuk menyebarluaskan juga informasi-informasi yang sebenarnya tentang pemilu. Tentu mereka kan punya kluster-kluster pemilih kan," katanya.
KPU tengah menyusun instrumen hukum yang dibangun untuk menjangkau perkembangan ke depan dalam bentuk kegiatan. "Bentuknya seperti apa? Misalnya ternyata nanti sejumlah warganet yang misalnya saya nggak sebut famous tapi ya jaringannya luas, dampaknya signifikan mungkin bisa ketemu sama kita, ngopi bareng untuk saling berbagi informasi, dan tukar-menukar perkembangan," katanya.
Terkait endorse para influencer di media sosial, August Mellaz mengaku belum sampai merencanakan sejauh itu ke arah sana."Kalau endorse itu belum sampai ke sana. Itu nantilah. Endorse itu bagian dari kegiatan. Ini kan ada perkembangan masyarakat di luar kita yang memang harus kita jangkau," kata August Mellaz.