Ketua DPR Puan Maharani mengibaratkan laki-laki dan perempuan seperti sapasang sayap seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak setinggi-tingginya. Namun apabila salah satu sayap patah, maka burung itu tidak dapat terbang sama sekali.
"Inilah semangat yang juga harus kita tanamkan bersama dalam membangun kehidupan demokrasi di Indonesia, di mana perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan dan kesejahteraan bersama," kata Puan,Rabu (17/8/2022).
Menurutnya, perempuan Indonesia telah banyak berperan aktif dalam segala bidang. Bahkan saat ini kaum perempuan Indonesia telah menempati berbagai posisi jabatan strategis.
Penyertaan kaum perempuan itu bukan semata-mata kebijakan afirmatif, melainkan harus sebagai kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia. Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), A Khoirul Umam menilai apa yang disampaikan Puan Maharani adalah tanda kesiapannya maju pada Pilpres 2024.
Sebab, jika dipetakan basis kekuatan politik perempuan saat ini, hanya Puan Maharani yang memiliki kapasitas itu. "Apalagi Puan memegang kendali penuh atas roda mesin politik yang mengantongi bekal 20% presidential threshold," kata Khoirul Umam dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/8/2022).
Karena itu, kata Umam, sebagai wujud keterpanggilan atas nilai-nilai dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, maka PDIP sebaiknya tidak ragu mengusung Puan di 2024.
Menurutnya, elektabilitas akan bisa dibentuk oleh jaringan dan mesin politik yang disiplin dan solid.
"Karena itu, majunya Puan di Pilpres 2024 bukan sebatas upaya untuk memenuhi kewajiban hadirnya perwakilan pemimpin perempuan, tetapi juga keharusan yang layak diperjuangkan berdasar kalkulasi politik yang rasional," katanya.