Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Samsurijal mengungkapkan bahwa ada pihak yang tidak menyukai PKB dan Partai Gerindra berkoalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Partai Gerindra dan PKB baru saja menyepakati piagam kerja sama politik pada 13 Agustus 2022. Namun, Cucun menganggap bahwa itu hal yang wajar dalam politik dan merupakan bagian dari dinamika. Karena PKB dan Gerindra berkoalisi, maka kedua ketua umum yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto juga akan bersatu.
"Ya dalam politik kan biasalah ya, ada orang like or dislike gitu. Dinamika ini hal yang wajar, kalau misalkan kami sudah lebih dulu berkoalisi dengan Gerindra dan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akan menyatu," kata Cucun kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (17/8/2022).
Menurut Ketua Fraksi PKB DPR ini, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan koalisi Gerindra dan PKB terjadi. Dalam politik, orang melakukan manuver adalah hal yang biasa.
"Ya politik kan biasa. Orang akan melakukan manuver dengan berbagai hal, agar ini tidak berjalan mulus," katanya. Namun Cucun tak mengungkapkan secara detail siapa yang ingin menjegal koalisi Gerindra-PKB. Menurutnya, mereka bisa berasal dari dalam dan luar parpol.
"Kita tidak menuduh seseorang. Dinamika biasalah," ujarnya. Cucun menegaskan bahwa PKB bersungguh-sungguh membangun koalisi dengan Gerindra, didasarkan pada sikap yang sama untuk melanjutkan prestasi yang telah diukir oleh Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penjajakan koalisi dengan parpol lain, khususnya yang belum bergabung dengan koalisi tertentu seperti Nasdem, Partai Demokrat, PKS, juga PDI Perjuangan (PDIP).
"Ya kita kan menjajaki ya, yang belum keliatan deklarasi kan masih ada Nasdem, Demokrat, dan PKS. Masih kita lakukan terus komunikasi. Kita jalan (komunikasi) cukup (dengan PDIP). Komunikasi nanti seperti apa, mana yang duluan datang, mana yang belakangan datang, pasti akan lain pembicaraannya," kata Cucun.