Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengkritisi pernyataan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang bicara partai politik (parpol) di Indonesia bakal masuk penjara jika kalah di Pemilu 2024. Prasetyo meminta agar Budi selaku ketua relawan besar tak asal bicara.
"Lho kok ini malah aneh, ada wadah relawan besar kok malah menakut-nakuti. Jangan asal bicara dan merusak proses demokrasi," kata Prasetyo dalam keterangan tertulis, Senin (15/8/2022).
Politikus PDIP itu memandang setiap perhelatan pemilu harus disambut riang gembira. Pemilu, kata dia, merupakan pesta rakyat untuk berdemokrasi. Pasalnya, di momen itulah rakyat menggantungkan harapan yang besar kepada siapapun calon dengan rekam jejak dan program terbaik.
"Nada ancaman yang disampaikan Budi Arie sudah tak lagi berlaku di era reformasi seperti ini. Saat ini yang dibutuhkan adalah adu gagasan dan program untuk terus meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Pras lantas mengingatkan Budi Arie agar tidak lupa diri dalam kancah perpolitikan Tanah Air. Mengingat, Budi memulai karir politiknya sebagai politikus PDIP serta lama menjadi pengurus di DPD PDIP DKI Jakarta.
"Saya juga ingat betul waktu itu Budi Arie tidak mendukung Pak Jokowi saat Pilkada DKI 2012. Jadi berkaca lah. Relawan tanpa partai mau mengusung siapa sih?" tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi memprediksi partai politik di Indonesia akan berhati-hati menentukan strategi untuk 2024. Budi Arie mengklaim alasan kehati-hatian ini karena yang kalah bakal masuk penjara.