Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut kondisi politik di Indonesia serupa kolam berisi sekumpulan kepiting. Hal ini ia sampaikan ketika memberi pidato di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang dihadiri Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan jajaran pejabat terasnya.
"Kadang politik Indonesia penuh dengan kepiting-kepiting," ujar Prabowo di Sentul, Bogor, Sabtu (13/8). Kepiting yang Prabowo maksud adalah sifat tak ingin dikalahkan oleh sesama hingga tak mau mengakui keberhasilan orang laiin.
Ia mengaku belajar filosofi politik kepiting ini dari eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad. Menurut Mahathir, di rumpun ini, orang-orang Pribumi gemar bertingkah seperti kepiting.
"Jadi kepiting hidup, kalau ada temannya mau naik ke atas, temannya ditarik kakinya diseret ke bawah. Ada lagi mau naik sampai di atas, ditarik lagi oleh temannya diseret ke bawah. Itu sifat kepiting," kata Prabowo.
Setelahnya, Prabowo meminta persetujuan Cak Imin terkait politik kepiting. Bahkan, ia mengaku grogi karena mesti berpidato setelah Cak Imin. "Betul Gus? Saya ini sebetulnya grogi sama kalian ini. Panitia ini enggak beres, sampe pidato kebangsaan harus bicara kepiting," ucap Prabowo disambut gelak tawa para kader.
Menteri Pertahanan itu pun memaparkan bahwa tak mudah menjadi pemimpin. Pasalnya, menurut Prabowo, semakin tinggi jabatan seorang pemimpin, semakin kencang pula tantangan yang menerpanya.
"Jangan mengira jadi pimpinan politik itu mudah, semakin di tempat yg tinggi semakin diterpa oleh serangan-serangan yang tidak pernah berhenti. Itikad baik dipelintir, niat baik diputer, itu itulah risiko pemimpin politik," pungkas Prabowo.