Belakangan ini relawan Jokowi menggelar sejumlah kegiatan. Salahsatunya Musyawarah Rakyat (Musra) di sejumlah daerah di Indonesia. Selain dianggap sebagai gerakan manuver, ini juga dinilai sebagai bibit awal ada partai politik (Parpol) baru yang akan dibentuk di bawah komando Jokowi.
Pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio bahkan mengatakan Musra mulai membuat kegelisahan atau ketidaknyamanan partai politik.
(Ketidaknyamanan, Red) Terutama di PDIP. Pernyataan politikus PDIP Effendi Simbolon nyata betul bahwa ada ketidaknyamanan parpol pengusung Jokowi (di Pilpres 2019) terhadap Musra. Bukan tidak mungkin, lanjut Hendri, Musra akan menjadi partai politik yang dipimpin Jokowi,” kata pria yang karib disapa Hensat itu, Senin (8/8/2022).
Kegelisahan Effendi Simbolon, kata Hendri, disebabkan Jokowi tidak mengajak relawan untuk mempercayakan isu pimpinan nasional lewat parpol. “Mungkin ini juga menjawab kritikan Jokowi, menurut saya Musra kritikan Jokowi terhadap parpol yang waktu itu dianggap dirinya belum bisa menemukan calon pemimpin yang akan pengganti dirinya,” papar Hendri.
Auto kritik yang disampaikan Effendi Simbolon, kata Hendri, harusnya bisa ditanggapi strategis oleh relawan Jokowi dengan menyampaikan garis besar rencana Musyawarah Rakyat, kepada parpol atau mengajak orang parpol.
Hendri mengatakan kritikan ini tidak bisa dianggap remeh oleh Jokowi. Dijelaskannya, undang-undang menyarankan parpol sebagai lembaga yang sah untuk mendorong calon presiden.
Sebelumnya, politikus PDIP, Effendi Simbolon mengkritik rencana sejumlah relawan Jokowi yang menggelar musyawarah rakyat (Musra) di 34 provinsi. Musra ini dimaksudkan untuk mencari capres dan cawapres.