Jika partai politik (Parpol) tak pandai-pandai membentuk koalisi, maka kerja pembangunan nasional pemerintahan sekarang ini berpotensi tidak berlanjut.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Haryadi memprediksi, ketiadaan petahana pada Pemilu Serentak 2024 akan mengulang siklus politik 10 tahun yang pernah terjadi sebelumnya.
"Di saat periode pertama pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan periode pertama Presiden ketujuh RI Joko Widodo, yang terlalu sibuk mengurus konsolidasi politik pasca pemenangan, alih-alih tidak fokus melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan presiden sebelumnya," jelasnya seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/7).
Lebih lanjut, jika di tahun 2024 ini memilih pemimpin baru, sangat dimungkinkan kalau ada ketidakhati-hatian dan sejak dini membentuk suatu koalisi yang cukup efektif, maka sangat potensial mengalami siklus 10 tahun.
"Baik di periode pertama SBY maupun Jokowi, pemimpin pemerintahan tidak bisa melakukan kinerja secara optimal lantaran hanya memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) tapi parpol pendukungnya tidak menguasai kursi legislatif," tambah Ade.
Lebih lanjut, Reza menyampaikan kekhawatirannya tentang parpol yang kini tengah giat melakukan komunikasi akan tetapi belum juga mendapat komposisi yang tepat untuk memastikan keberlanjutan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintahan saat ini.
"Tapi semoga ini bukan pola," tandasnya.