Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumedang, Yaser Fahrizal Damar Utama mengungkapkan bahwa masyarakat harus menguatkan soliditas dalam posisi menjelang Pemilu Serentak 2024, di tengah dominasi kekuatan elit dan oligarki.
"Kita menyaksikan ada anomali dalam praktik demokrasi kita hari-hari ini. Betapa tidak, pengaruh elit justru jauh dominan dibanding suara rakyat itu sendiri," ujar Yaser seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/7).
Dalam diskusi kepemudaan yang dihadiri sejumlah organisasi kemasyarakatan dan pemuda se-Bandung Raya di Kota Bandung, ia menilai bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memposisikan rakyat sebagai pemegang daulat, bukan elit.
Pasalnya, kuatnya cengkeraman elit ini sangat mudah teramati tidak hanya di level pusat, melainkan juga di aras lokal. Fenomena ini terjadi lantaran rakyat hari ini cenderung permisif dan apatis terhadap situasi politik dan juga perilaku kekuasaan yang menyisihkan daulat rakyat.
"Tidak usah jauh-jauh, tengok saja kenyataan hari ini, berapa banyak kebijakan publik mulai dari kebijakan harga kebutuhan pokok, BBM, hingga keputusan politik, yang diputuskan elit tanpa melibatkan suara rakyat," cetusnya.
Lebih lanjut, jika pengebirian suara rakyat ini tidak segera disudahi, maka bukan tidak mungkin cita-cita kesejahteraan sosial hanya akan jadi slogan kosong.
"Untuk itu, kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat agar bangkit dari sikap permisifnya. Situasi ini tidak akan berubah kecuali diperjuangkan sendiri oleh masyarakat," tandasnya.