Memastikan keamanan seluruh sistem digital Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai instrumen menjalankan tahapan Pemilu Serentak 2024 merupakan tugas dari Gugus Keamanan Siber. Maka dari itu, Gugus Keamanan Siber harus segera dioptimalkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, KPU bersama dengan Polri, Badan Intelejen Negara (BIN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan juga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/7),
Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos menjelaskan, rakor yang dilaksanakan hari ini merupakan tindak lanjut yang dilaksanakan pihaknya pada awal bulan lalu, di mana telah melakukan rakor secara virtual.
"Hari ini kita siapkan tindakan preventif yang dilakukan oleh KPU RI dalam hal langkah-langkah apa yang harus diambil. Ini sedang kita update kembali untuk kira-kira siapa melakukan apa, bagaimana jika terjadi gangguan terhadap keamanan siber," ujar Betty dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Mantan Ketua KPU DKI Jakarta ini mengatakan, KPU RI tidak bisa bekerja sendirian dalam hal memastikan kinerja dan keamanan sistem informasi yang ada.
"Salah satu contohnya, adalah sistem informasi partai politik (Sipol) yang mana dipergunakan untuk proses pendaftaran parpol calon peserta Pemilu Serentak 2024 yang akan berlangsung pada 1 hingga 14 Agustus 2024 mendatang," pungkasnya.
Lebih lanjut, KPU tentu harus melibatkan negara dalam hal ini instansi negara yang lain untuk bisa memberikan dan menjaga keamanan Sipol yang dimiliki.
Melalui Rakor kali ini, Betty berharap seluruh lembaga negara yang tergabung di dalam Gugus Keamanan Siber bisa memastikan jajarannya untuk siap berkerja membantu KPU dalam memastikan keamanan sistem informasi yang digunakan dalam proses Pemilu Serentak 2024.
"Jadi semuanya kita tahu siapa melakukan apa. Tapi kan semuanya harus tersinergi, dan kita sudah punya gugus tugas. Jadi ini optimalisasi gugus tugas yang kita sudah buat menjelang Pemilu tahun 2024," katanya.
"Preventif itu perlu dilakukan. Oleh karenanya komunikasi inilah yang kemudian kami terus lakukan secara terbuka dengan mereka," demikian Betty.