Melonjaknya harga pangan hingga inflasi tinggi akibat dari perang Rusia-Ukraina tidak hanya membuat dunia menjadi tidak menentu, tapi juga mengancam pembangunan yang giat dilakukan di Indonesia.
Tantangan resesi ekonomi yang sedang dihadapi dunia tidak boleh dianggap sebelah mata. Walau pertumbuhan ekonomi Indonesia kini sudah membaik, tapi resesi, tingginya inflasi, dan pengangguran tetap membayangi.
Ketua Dewan Pembina Relawan Muda Airlangga (RMA), Khalid Zabidi mengungkapkan ancaman krisis ekonomi akibat persoalan geopolitik akan terus meningkat di masa mendatang, baik di skala global dan regional, Jumat (22/7).
"Diperlukan pemimpin-pemimpin nasional yang tangguh khususnya dalam menghadapi dan mengatasi tantangan krisis perekonomian global akibat krisis geopolitik dunia," ujar aktivis 1998 dari ITB itu, seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pengurus pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) menekankan bahwa, secara nyata, ada tiga tantangan besar di pelupuk mata Indonesia yang harus diselesaikan. Pertama, ancaman pertumbuhan ekonomi negatif. Kedua, kelangkaan dan kenaikan harga-harga bahan pokok khususnya pangan. Ketiga, investasi untuk membangun dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Tiga tantangan berat krisis ekonomi ini memerlukan orang yang memahami dan punya pengalaman panjang terkait pengelolaan perekonomian negara. Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sudah terbukti berhasil menyelamatkan ekonomi Indonesia.
“Atas dasar hal tersebut kami memandang Airlangga Hartarto tokoh yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan," ujar pengurus pusat LPM RI ini.
Sementara, disinggung tentang siapa sosok yang tepat menjadi pendamping Ketua Umum Partai Golkar itu, Khalid Zabidi mengurai bahwa kriterianya harus bisa mendukung dan membantu dalam menyelesaikan krisis ekonomi yang sedang dihadapi Indonesia.
Sosok itu harus bisa mengimbangi Airlangga Hartarto yang merupakan seorang ekonom dan teknokrat pembuat kebijakan strategis perekonomian bangsa.
Pendamping Airlangga harus punya pengalaman membangun dan mengembangkan perekonomian sektor riil di bidang korporasi maupun UMKM. “Nama Erick Thohir, Menteri BUMN saya pikir cocok dan layak jadi cawapres Airlangga Hartarto," tutup Khalid Zabidi.
Atas dasar itu, Pilpres 2024 menjadi momentum bagi rakyat Indonesia untuk memilih nakhoda yang tepat dan handal mengarungi ganasnya gelombang samudera yang menanti di depan mata.