Beberapa simulasi telah dilakukan oleh Lembaga Indopol Survey and Consulting tentang elektabilitas capres dan cawapres yang kemungkinan akan maju di Pilpres 2024 nanti.
Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto membeberkan, jika top of mind yakni Ganjar, Anies, dan Prabowo di posisi capres, elektabilitasnya lebih tinggi. Sebaliknya jika tiga tokoh top of mind tersebut berada di posisi cawapres, maka elektabilitasnya rendah.
"Sementara untuk simulasi tiga poros, di poros pertama, Indopol mencoba memasangkan Ketua DPR Puan Maharani dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, kemudian Ganjar dengan Andika dan Erick Thohir serta Ganjar-Puan. Hasil survei menunjukkan angka beragam," ujar Ratno dikutip dari Kompas pada Sabtu (16/07).
Ia menambahkan apabila Puan berada di posisi capres, maka elektabilitas berkisar di 4-12 persen. Sementara jika Ganjar di posisi capres, elektabilitas di kisaran 21-26 persen.
"Lalu di poros kedua, Indopol memasangkan Prabowo sebagai capres dengan beberapa kandidat. Elektabilitasnya sekitar 20-30an persen. Paling tinggi jika dipasangkan dengan Menkopolhukam Mahfud Md sebesar 33,5 persen," imbuhnya.
Kemudian di poros ketiga, Indopol mencoba memasangkan Airlangga dengan beberapa kandidat atau Anies Baswedan dengan beberapa kandidat. "Jika Airlangga sebagai capres, elektabilitasnya rendah di kisaran 10 persen. Sementara jika mengusung Anies, elektabilitas berkisar di sekitar 24-34 persen," ujar Ratno.
Survei Indopol ini dilakukan pada 24 Juni - 1 Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden per provinsi dan margin of error (MoE) +/- 2,8 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung menggunakan kuesioner. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.