Komisioner Bawaslu Herwyn J.H. Malonda menyatakan Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) Bawaslu terus mematangkan persiapan pelatihan sumber daya manusia (SDM) pengawas Pemilu.
Sebab, kata dia, pelatihan yang dirancang Puslitbangdiklat harus berkualitas, sehingga dapat menunjang kebutuhan Bawaslu ke depannya.
Untuk itu, ujarnya, Puslitbangdiklat tengah menginventarisir kebutuhan pelatihan sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) pelatihan pengawas Pemilu.
"Puslitbangdiklat akan jadi sentral yang penting, di satu sisi Puslitbang akan menghasilkan kajian yang bisa dijadikan bahan untuk pengambilan kebijakan selanjutnya," kata Herwyn seperti dikutip dari laman bawaslu.go.id, Senin (4/7).
Ia berharap, pelatihan tersebut akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang baik terhadap pengawas Pemilu. Terutama, kata dia, dalam membuat laporan hasil pengawasan dan keterampilan manajemen konflik guna mengantisipasi risiko Pemilu 2024 mendatang.
"Tugas Puslitbangdiklat ini besar sekali, kita akan membawa lembaga ini sebagai pejuang pemikir," tutur Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Diklat Bawaslu tersebut.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu RI Totok Hariyono berpandangan, penyusunan pedoman NSPK pengawas pemilu perlu dilakukan bersama-sama dengan menggandeng semua divisi.
"Harapannya pusat penelitian Bawaslu ini melahirkan kaum progresif untuk menjadikan pemilu lebih jurdil dan luber, peserta partai politik aman dan nyaman sehingga kita semua mendapatkan hasil yang baik," kata dia.