Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri terus melakukan koordinasi dengan KPU RI untuk menetapkan jumlah pemilih pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri RI Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, hingga saat ini, perkiraan jumlah pemilih saat Pemilu 2024 mencapai 206 juta orang.
Hal itu berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan KPU RI sebanyak tiga kali terkait persiapan daftar pemilih.
Zudan menyebut dengan sinergi ini pemutakhiran data secara berkelanjutan akan berjalan terus.
"Dan di bulan Juli nanti kami menyerahkan penduduk semester satu sebagai bahan untuk menyusun DPS (daftar pemilih sementara) dan DPT (daftar pemilih tetap)," kata Zudan seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (29/6).
Selanjutnya, pada bulan Oktober nanti pihaknya akan menyerahkan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) kepada KPU. Menurutnya, proses tersebut akan berlangsung hingga tahun 2023.
"Dan nanti di bulan Oktober kami menyerahkan DP4. Jadi dari daftar penduduk semester satu kita olah jadi DP4, kita serahkan ke KPU dan KPU nanti membuat DPS dan DPT, tapi prosesnya nanti masih panjang nanti 2023 akhir," ujarnya.
Terkait perkiraan jumlah pemilih dalam Pemilu 2024, Zudan menyebutkan sekitar 200 juta orang. Namun jumlah tersebut masih akan bergerak seiring perkembangan yang muncul di lapangan.
"Yang jelas per hari ini datanya masih 206 juta untuk pemilih Pilpres, tapi pasti akan terjadi pergeseran. Karena kan ada yang meninggal, jadi TNI-Polri, ada TNI-Polri yang pensiun, ada yang ke luar negeri dan ada yang dari luar negeri masuk ke dalam negeri," ucapnya.
Namun, dia belum bisa memastikan jumlah pemilih yang mengalami pergeseran seperti yang dia katakan di atas. Sebab, daftar pemilih baru diserahkan pada 16 bulan sebelum Pemilu 2024.