Potensi terjadinya polarisasi setiap mendekati tahun politik atau Pemilu 2024 biasanya marak terjadi. Imbasnya, polarisasi yang terjadi di masyarakat berpotensi merusak kohesifitas masyarakat Indonesia
Untuk mencegah hal itu, Polri telah menyiapkan antisipasi polarisasi dengan membentuk satuan tugas (Satgas) Nusantara.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa Satgas Nusantara sengaja dibentuk oleh pihak kepolisian sebagai upaya mendinginkan masyarakat saat terjadi potensi polarisasi.
Bukan hanya itu, Dedi menyatakan bahwa pihak kepolisian akan berkolaboraso dalam hal memberikan literasi tentang bahaya dan risiko polarisasi.
"Dan pengingat apabila ada masyarakat atau kelompok tertentu yang menyebarkan, memviralkan konten-konten yang bersifat polarisasi, politik identitas, hoaks, akan kita ingatkan," kata Dedi seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/6).
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, jika nantinya ada pihak-pihak yang sengaja melakukan propaganda saat Pemilu, pihaknya akan melakukan pemanggilan. Setelah itu tambah Dedi, jika pihak penyebar tetap melakukan propaganda yang membahayakan masyarakat akan ditindak oleh kepolisian.
"Apabila diingatkan, sekali dua kali masih melakukan tindakan yang sama, maka upaya penegakan hukum harus dilakukan, agar tidak terjadi lagi kegiatan seperti itu," kata Dedi.
Nantinya, Satgas bakal digabungkan menjadi satu dengan Operasi Mantap Brata dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.
Operasi Mantap Brata sendiri akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Masih kami godok terus, berapa kekuatan, kemudian ancaman apa saja yang dimungkinkan akan terjadi, berapa sarpras yang digunakan ini semua masih digodok. Insha Allah dalam waktu dekat akan disampaikan," kata Dedi.