Dewan Pers akan segera menyelenggarakan pelatihan pemberitaan terkait pemilu menyambut Pemilu 2024 untuk menampilkan pemberitaan pemilu yang sehat.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro dalam pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada Kamis (16/06) yang berlangsung di Kendari.
Pelatihan pemberitaan tersebut bertujuan untuk membantu terciptanya demokrasi yang baik di tengah dinamika politik melalui peningkatan kualitas peran media massa.
“Peran media sangat penting dalam menjaga pola hubungan antar anak bangsa. Salah satu yang bisa membantu terciptanya kehidupan demokrasi yang baik dalam menjaga dinamika politik di masyarakat adalah adalah media massa,” ujar Atmaji Sapto Anggoro dikutip dari dewanpers.or.id, Kamis malam (16/6).
Pria yang karib disapa Sapto ini menjelaskan bahwa Dewan Pers memiliki orientasi dan program khusus di kepengurusan periode saat ini, salah satunya pemeliharaan dan penguatan kohesi sosial nasional di tengah dinamika tahun politik menyambut pilpres pada 14 Februari 2024 dan pilkada 27 November 2024 nanti.
Pemilu 2024 nantinya disebut Sapto akan “wajar” jika terjadi gesekan dan pertentangan antar golongan yang memiliki pilihan berbeda.
"Bahkan kenyataannya saat ini menghasilkan polarisasi dalam masyarakat. Salah satu yang bisa membantu terciptanya kehidupan demokrasi yang baik dalam menjaga dinamika politik di masyarakat adalah adalah media massa,” tambahnya.
Namun Sapto melihat bahwa polarisasi yang sudah mulai terbentuk di masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024 sebagai proses untuk “menghasilkan pemimpin yang terbaik”.
Sehingga pelatihan pemberitaan pemilu menjadi penting dalam mempersiapkan Pemilu 2024 untuk menyajikan pemberitaan yang sehat.
Dalam pelatihan tersebut nantinya akan menggandeng konstituen dan semua organisasi pers, termasuk menyelenggerakan diskusi terkiat informasi pemilu.
“Menyongsong pesta demokrasi tahun 2024 mendatang, Dewan Pers bekerja sama dengan semua konstituen akan melakukan pelatihan dan diskusi informasi pemilu, baik pilkada maupun pilpres,” papar Sapto.
Berikut organisasi pers yang disebutkan Sapto antara lain:
“Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)”.
Sapto menambahkan, untuk waktu pelaksanaan pelatihan pemberitaan pPmilu serta diskusi yang disebutkan masih dalam tahap perumusan pematangan perencanaan.
Selain itu, Sapto menjelaskan bahwa Dewan Pers juga segera melakukan kerja sama dengan pihak-pihak penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kepolisian, dan lembaga-lembaga lain berkenaan dengan dinamika politik yang memanas.
Sapto mengatakan, belakangan sudah muncul banyak aduan terkait sengketa pemberitaan. Dengan demikian melalui kerja sama dengan pihak-pihak terkait akan dapat mempermudah penyelesaian sengketa pemberitaan tersebut, khususnya menyambut Pemilu 2024.