- Partai Amanat Nasional (PAN) menyebutkan kriteria calon presiden yang akan diusungnya untuk Pemilu 2024 mendatang.
Ketua DPP PAN Bima Arya menyebutkan, kriteria tersebut di antaranya adalah nasionalis dan religius.
"Pertama, capres PAN harus seorang nasionalis dan religius. PAN sebagai partai tengah memiliki landasan moral agama, ini penting bagi PAN," kata Bima di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa (14/6).
Menurut Bima Arya, PAN tentu saja tidak akan mengusung capres yang tidak nasionalis.
Selanjutnya, Bima mengatakan kriteria kedua capres yang akan diusung PAN adalah memiliki rekam jejak kepemimpinan yang benar dan dibuktikan dengan hasil kerja.
Kemudian kriteria lainnya ialah bersih dari kasus korupsi.
"Rekam jejak pemerintahan, bisa di legislatif, bisa di eksekutif, bisa juga kepala daerah. Tapi kokoh rekam jejaknya, memiliki prestasi dan diakui dan dihormati ada karya nyata," kata Bima Arya.
Lalu kriteria berikutnya adalah tokoh yang berpihak pada generasi muda. Sebab, kata Bima, berbicara tentang pemimpin harus melihat proyeksi ke depan.
Memang, kata dia, pemilihan presiden dilakukan 5 tahun sekali, namun regenerasi calon pemimpin harus terus berjalan..
"Karena itu capres dari PAN yang akan diusulkan di koalisi haruslah yang berpihak pada kelanjutan generasi," kata Bima.
Bima Arya menyebutkan kriteria berikutnya capres yang diusung PAN, yakni inovatif dan kolaboratif..
"Capres kami haruslah punya semangat inovasi dan kolaborasi. Jadi pemimpin hari ini harus terampil plus melakukan perubahan inovasi. Jadi capres kami haruslah inovator dan kolaborator jadi mampu membangun jejaring, mampu untuk fokus kepada riset, inovasi," kata Bima.
Kriteria terakhir, capres yang diusung PAN harus mengedapankan produk dalam negeri untuk bersaing di kancah internasional.
"Terkahir, kita ingin sekali agar capres kita ini kuat. Tidak hanya secara global, tapi juga lokal. Memliki prespektif nusantara, semangat untuk memajukan kebudayaan lokal, produk lokal, kemajuan ekonomi dengan berbasiskan kebudayaan. Capres kita ini harus nusantara, harus cinta produk lokal," kata Bima.
Seperti diketahui, Partai Amanat Nasional (PAN) akan menjaring nama-nama kader dan tokoh politik lain jelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan diselenggarakan pada akhir Agustus 2022.
Proses penjaringan nama kader itu dinamakan dengan "PAN Memilih".