Provinsi Sumatera Barat didorong untuk mengembangkan wisata halal Indonesia. Tanah Minangkabau sangat memiliki potensi tersebut.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani saat bertemu dengan Bupati Solok Epyardi Asda, di Bukik Cinangkiek, usai berkeliling di Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, Rabu (7/4).
"Mandeh indahnya luar biasa, infrastruktur jalannya sangat baik. Kemudian saya menyusuri dari setiap jalan luar biasa, kemarin malam dan hari ini saya mengulang mengelilingi Danau Singkarak, luar biasa," kata Muzani.
"Berkeliling dengan sepeda di sekitar Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar sangat indah alamnya," tambah wakil ketua MPR itu.
Dia menilai setiap kabupaten di Sumbar punya keunikan yang khas. Artinya Sumbar punya budaya yang sangat hebat.
"Ada keindahan alam di gunung, sungai sampai pantai, ada kuliner khas seperti rendang yang sudah mendunia, ada budaya yang khas, ada khas arsitektur bangunan yang tidak dimiliki oleh daerah mana pun," Muzani menggambarkan potensi yang tersedia di Tanah Minang.
Menurutnya, Sumbar bisa menjadi Bali kedua dalam wisata halal, karena apa yang ada di Bali juga tersedia di Sumbar, namun sebaliknya apa yang ada di Sumbar belum tentu ada di Bali.
"Maka pak Bupati (Epyardi Asda) saya akan mengusulkan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kalau bisa Sumatera Barat dijadikan sebagai khas wisata halal internasional," ujar Muzani.
Sumbar telah memenuhi syarat, untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai tujuan destinasi wisata yang bisa mendatangkan banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara.
"Apalagi Solok luar biasa, tadi Pak Bupati sudah bicara semua yang ada di Solok bisa menjadi destinasi wisata, tinggal bagaimana kita mengelola dan mempromosikannya," terangnya.
Dalam kunjunganya Ke Sumbar, Ahmad Muzani didampingi Ketua Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi yang juga anggota DPR RI, ada juga anggota DPR RI Andre Rosiade, Ketua Informasi Strategi Danang Wicaksana Sulistya, dan mantan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.